Pontianak: Kota Khatulistiwa di Kalimantan Barat

Pontianak adalah ibu kota Provinsi Kalimantan Barat yang dikenal luas sebagai Kota Khatulistiwa. Julukan ini bukan tanpa alasan, karena kota ini tepat dilalui garis khatulistiwa, menjadikannya destinasi unik dengan daya tarik geografis, budaya, sekaligus sejarah yang menarik untuk dijelajahi.

Salah satu ikon utama Pontianak adalah Tugu Khatulistiwa, sebuah monumen yang menandai titik lintasan garis imajiner khatulistiwa. Setiap tahunnya, terutama pada momen kulminasi matahari sekitar bulan Maret dan September, wisatawan dapat menyaksikan fenomena alam langka ketika bayangan benda tegak menghilang beberapa detik. Peristiwa ini menjadi daya tarik wisata sains yang jarang ditemukan di belahan dunia lain.

Selain sebagai kota dengan keunikan geografis, Pontianak juga memiliki sejarah panjang. Kota ini didirikan pada abad ke-18 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie, yang kemudian mendirikan Keraton Kadriah. Hingga kini, keraton masih berdiri megah di tepi Sungai Kapuas sebagai saksi bisu perkembangan Pontianak dari masa ke masa.

Pontianak juga dikenal sebagai kota sungai. Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia, membelah kota dan menjadi nadi kehidupan masyarakat. Menyusuri sungai dengan perahu atau sekadar menikmati senja di tepian sungai memberikan pengalaman berbeda yang tidak bisa ditemukan di kota lain.

Kota ini pun kaya akan keberagaman budaya. Masyarakat Pontianak terdiri dari berbagai etnis seperti Melayu, Dayak, dan Tionghoa yang hidup berdampingan. Keberagaman ini tercermin dalam tradisi, seni, hingga kuliner. Misalnya, Festival Cap Go Meh Pontianak selalu ramai dikunjungi karena menampilkan pawai naga, barongsai, dan atraksi budaya khas Tionghoa.

Dari segi kuliner, Pontianak punya banyak hidangan khas yang sayang untuk dilewatkan. Mulai dari choi pan, kwetiau sapi, hingga sotong pangkong yang hanya muncul saat Ramadan. Selain itu, kopi robusta dan liberika khas Kalimantan Barat juga banyak diburu pecinta kopi.

Pontianak adalah kota yang memadukan keunikan geografis, kekayaan sejarah, dan keberagaman budaya. Berkunjung ke sini bukan hanya tentang melihat tugu khatulistiwa, tetapi juga merasakan denyut kehidupan masyarakat yang ramah dan hangat di tepian Sungai Kapuas. Kota ini adalah simbol harmoni sekaligus destinasi yang menyimpan banyak cerita menarik untuk dijelajahi.